Kamis, 21 April 2011

Pasar Terapung Banjarmasin

Ini adalah suasana pagi di pasar Terapung Banjarmasin yang ditangkap dengan kamera digital biasa. Untuk menuju ke lokasi ini tidaklah sulit,karena banyak tersedia jasa penyewaan perahu bermotor yang harganya masih terjangkau oleh kocek para backpacker. Saya berangkat dari hotel sekitar pukul 05.00 WITA, karena menurut orang-orang yang saya temui mengatakan bahwa suasana pasar terapung ramai saat menjelang matahari terbit. Bersyukur saya sudah memiliki teman di Banjarmasin sehingga bisa dimintai tolong untuk mengantarkan ke tempat tujuan.Brrrrrrrrrrrrrrrrrrr.................dingin nya pagi tidak melemahkan semangat saya untuk melihat secara langsung pasar tradisional yang masih eksis diantara kepungan pasar modern. Paket yang ditawarkan oleh para pemilik sewa perahu motor adalah Pelabuhan-Pasar Terapung-Pulau Kambang-Pelabuhan. Kemudian,  sekitar 15 menitan sampailah saya di lokasi pasar yang ternyata sudah tidak seramai dulu(kata 'acil'pedagang sayur). tapi lumayan lah masih ada penduduk yang mau meneruskan usaha dagang menggunakan perahu yang merupakan potensi wisata daerah Banjarmasin tetapi sepertinya kurang mendapat perhatian lebih dari pemerintah setempat. Biasa, kondisi air sungai yang kotor, banyak sampah bukan merupakan hal asing lagi bagi masyarakat Kalimantan. lho...koq jadi ngelantur ke masalah sampah ya???hehehe...maklum lah, bawaan prihatin melihat kondisi sungai-sungai di Kalimantan(belum pernah ngelihat sungai di luar Kalimantan soalnya).
Selain menjual sayuran dan buah-buahan lokal, ada juga yang menjual 'wadai'(kue-kue), nasi kuning bungkusan, kopi,teh dsb. lumayan lah buat ganjal perut karena berangkat tadi belum sempat sarapan. Yang unik disini adalah cara pengambilan kue-kue tersebut. Karena masing-masing diatas perahu, jadi ada jarak lumayan jauh, sehingga digunakan semacam tongkat yang ujungnya diberi besi tajam untuk menusuk kue sasaran yang diinginkan. Mau minum juga susahnya minta ampun karena perahu tidak berhenti bergoyang terkena gelombang.
Setelah perut terisi, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Kambang, dimana banyak terdapat 'warik' alias monyet yang hidup di pulau tersebut. Baru mendekati pulau, sudah terlihat para monyet menunggu di bibir pantai, mereka sudah terbiasa dengan pengunjung. Warning dari pemilik perahu yang kami gunakan: amankan segala macam makanan, karena monyet-monyet ini tidak segan untuk menyerbu masuk ke dalam perahu dan merampas habis segala jenis makanan. Terlambat, belum sempat mengamankan, monyet sudah menyerbu masuk, habislah bekal 'wadai' yang dibeli tadi,dasarrr monyet!!!!
 
Di pulau Kambang banyak terdapat warga yang menawarkan jasa untuk mengamankan pengunjung dari monyet-monyet jahil, mereka terdiri dari anak-anak kecil dan orang dewasa sambil menjajakan kacang buat memberi makan monyet. Karena merasa makanan sudah di rampok, jadi saya tidak lagi membeli kacang dari mereka. bukan pelit tapi ngirit..hehehe, maklum modal tipis.

Setelah foto-foto, memberikan imbalan seadanya kepada para guide, kembali pulang.

Ahhh, tidak terasa hampir 4 jam berkeliling di area Sungai Barito. Semoga Sungai ini dan segala kegiatan yang dilakukan di nadi nya mendapat perhatian lebih dari pemerintah, sehingga Sungai Barito dapat menjadi tujuan wisata favorit bagi masyarakat Indonesia dan dunia.


Bravo bacpacker Indonesia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar